Pembahasannya mengenai wahyu dan kenabian, menjelaskan kepada kita bahwa Islam adalah satu-satunya agama wahyu
Hidayatullah.com—Komunitas IndonesiaTanpaJIL (ITJ) kembali menuntaskan agenda rutin Sekolah Pemikiran Islam (SPI) pada tanggal 9 Oktober 2014 di Kantor INSISTS di bilangan Kalibata, Jakarta Selatan.
Seperti biasa, perkuliahan ini dihadiri oleh puluhan pemuda yang sebagian besarnya merupakan para pegiat aktivis dakwah kampus. Kuliah ini adalah yang kelima dari serangkaian perkuliahan yang diagendakan hingga akhir November 2014.
Kuliah yang dimulai sejak pukul 19.00 WIB kali ini membahas materi “Konsep Wahyu dan Kenabian”.
Ahmad Rofiqi, Lc., yang menjadi narasumber pada sesi ini, memulai uraiannya dengan menjelaskan apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an.
“Bila kita berbicara tentang konsep wahyu dan kenabian, maka kita tak bisa melepaskan diri dari kitab suci yang merupakan representasi dari wahyu tersebut. Para ulama mendefinisikan Al-Qur’an sebagai Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassallam baik secara lafadz maupun makna dan bernilai ibadah dalam membacanya”, ujar ustadz muda yang berasal dari Sumedang ini.
Ahmad Rofiqi juga menanggapi tentang datangnya serangan-serangan terhadap Al-Qur’an yang dilakukan oleh para liberalis dan para orientalis.
Rofiqi menjelaskan dengan sangat panjang lebar bagaimana para penyerang Al-Qur’an tersebut mencari-cari celah agar Al-Qur’an sebagai representasi konsep wahyu bisa dikritisi. Ustadz jebolan Libya ini kemudian juga membahas sejarah Al-Qur’an, dimulai sejak ketika Rasulullah menerimanya dari Malaikat Jibril, mengajarkannya kepada para sahabat, hingga oleh para sahabat dikumpulkan dan dijadikan sebuah mushaf dengan sistem yang diajarkan juga oleh Rasulullah.
Hal-hal inilah yang menyebabkan semua serangan terhadap Al-Qur’an tidak pernah berhasil hingga hari ini.
“Al-Qur’an secara teori dan praktek tak tertandingi, karena merupakan representasi dari Allah Subhanahu Wata’ala. Tulisan dan maknanya pasti terjaga, dan Al-Qur’an bisa diaplikasikan dalam kehidupan,” pungkas Ahmad Rofiqi ketika menutup sesi kuliah.
Komentar positif datang juga dari salah satu peserta SPI, “Alhamdulillaah Sekolah Pemikiran Islam sudah masuk kuliah kelima. Pembahasannya mengenai wahyu dan kenabian, menjelaskan kepada kita bahwa Islam adalah satu-satunya agama wahyu dan nama Islam terdapat dalam kitab suci Al-Qur’an, beda dengan agama-agama lain,” ujar Ajeng Wismiranti, yang aktif juga di ITJ Chapter Bekasi.*/kiriman Yordan Aulia Akbar
Source: http://www.hidayatullah.com/berita/berita-dari-anda/read/2014/10/14/31293/sekolah-pemikiran-islam-itj-membahas-serangan-terhadap-al-quran.html